
[TINTA PERGERAKAN NEWS | RILIS AKSI KAWAL DARI AWAL]
.
Tak Gentar oleh Hujan Lebat dan Petir , Mahasiswa Universitas Riau Sampaikan 5 PR untuk Jokowi-Ma’ruf
.
Pekanbaru (22/10/2019) – Tepat pada tanggal 20 Oktober lalu, Bapak Joko Widodo dan Ma’ruf Amin resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indinesia periode 2019- 2024. Berkaitan dengan hal itu, apakah sudah tuntas semua nawacita beliau pada periode lalu (?) Sudah terlaksana dengan baikkah semua janji manis yang beliau ucapkan pada masa awal pemerintahannya (?). Jawaban dari semua keresahan itu adalah tidak. Diakhir periode kepemimpinan Jokowi, KPK diperlemah, banyak RUU yang dinilai seakan dipaksakan dan mendadak di sahkan serta harga bahan bakar melonjak.
.
Dengan ini BEM Universitas Riau bersama Aliansi Mahasiswa Riau menggugat kembali turun kejalan dengan maksud mengawal kembali pemerintahan Jokowi diawal masa jabatanya menjadi presiden RI ke-8 periode 2019-2024. Maka dari itu, tersulutlah #KawalDariAwal masa pemerintahan Jokowi pada periode baru ini. Aksi kali ini dilaksanakan pada Senin (21/10/2019) sore di Kantor DPRD Provinsi Riau. Aksi ini didasari bukan dengan sekali konsolidasi besok langsung melaksanakan aksi. Namun, sebelum aksi BEM Universitas Riau telah melaksanakan Konsolidasi, Majelis Reboan serta beberapa aksi yang telah dilaksanakan tidak lama ini.
.
Pada pukul 15.40 WIB semua massa aksi telah sampai di titik aksi dan lansung membentuk barisan. Walaupun diwarnai dengan hujan deras, petir dan angin yang kuat, tidak mengurungkan semangat juang massa aksi untuk mundur. Kemudian, disambut pula dengan kawat besi bertingkat yang telah disediakan oleh polisi di sepanjang area pintu masuk gedung DPRD Provinsi Riau dan ratusan aparat polisi dibalik kawat tersebut. Namun, massa aksi tetap melakukan orasi untuk menyampaikan keresahan yang mereka rasakan untuk didengar oleh aparat negara. Tapi sayangnya, tidak ada respon yang terlihat dari DPRP Provinsi Riau mengenai massa aksi yang sudah berbasah kuyup saat itu.
Pantang menyerah, massa aksi berpindah ke pintu lainnya, namun tetap saja tidak ada pihak DPRD yang keluar. Dengan alasan sedang menjalankan rapat paripurna. Massa aksi tetap tidak diizinkan untuk masuk walaupun dengan alasan untuk sholat Ashar. Dengan ini, seluruh massa aksi melakukan Sholat dipinggir jalan dengan suasana hujan lebat serta kilat yang cukup kuat. Pada saat itu juga, terlihat anggota kepolisian yang sedang berswafoto disaat massa aksi sedang sholat.
.
Febriansyah selaku Koordinator Lapangan aksi kali ini telah berulang kali untuk meminta izin agar diperbolehkan massa aksi masuk ke dalam. Telah banyak orasi yang menyebutkan bahwa kami datang karena kami sayang dengan pemerintahan ini. Kami datang dengan melakukan aksi supaya mengingatkan kembali apa yang harus dipertanggung jawabkan sebagai aparat pemerintah. Keresahan yang kami sampaikan dari rakyat bukan keresahan yang mengatas namakan pribadi.
.
Hingga saat hujan sudah reda, perwakilan DPRD Provinsi Riau datang membersamai massa aksi walaupun dipisahkan oleh kawat besi. Kemudian, Ramadhan Ari selaku mentri Hukum dan Advokasi Kesejateraan Mahasiswa BEM UNRI menyampaikan, terlalu lama aparat menjumpai rakyat yang ingin bertemu. Diawal pemilu, tak kenal hujan, badai bahkan banjir pun rela menjumpai untuk meminta suara kami tapi sekarang setelah terpilih enggan pula menjumpai rakyat dalam keadaan hujan deras seperti saat ini. “Terlalu banyak alasan untuk bisa tidak berjumpa dengan rakyat. Begini cara pemerintah menyambut rakyat? Disambut dengan kawat besi? Karena terlalu banyak masalah, Pak. Kami datang untuk memberikan tuntutan yang harus diselesai hingga lima tahun mendatang,” ujar Ari.
.
Dulu Jokowi menyebutkan diawal periodenya akan meningkatkan reformasi dalam bidang penindakan Korupsi. Tapi nyatanya KPK dilemahkan dengan adanya dewan pengawas. “Negara ini tidak sedang baik-baik saja seperti contoh Pelemahan KPK, karena kebenaran harus disuarakan. Maka dari itu kami rela berbasah kuyup untuk menyampaikan nya,” ujar Arif Nanda Kusuma selaku Ketua DPM Universitas Riau.
Terakhir dilakukan penyampaian tuntutan oleh Wakil Presiden BEM Universitas Riau, Abdul Hamid menyebutkan penekanan mengenai Karlahut yang pernah disebut Jokowi akan diselesaikan tapi nyata 22 tahun Karlahut tetap menghantui Sumatera dan Kalimantan. Selain itu, RUU KPK yang dinilai membuat KPK melemah karena KPK tidak lagi Independensi melainkan bagian dari pemerintahan. Jangan sampai kepercayaan masyarakat sirna karena kepentingan-kepentingan tertentu. “Dapat kita lihat bahwasanya pemerintahan sudah dikebiri oleh Jokowi-JK. Presiden juga menginstruksikan mahasiswa tidak boleh demo. Ini yang dinamakan negara demokrasi? Ketika penyampaian aspirasi malah dibungkam,” ujar Hamid.
.
Dengan ini kami mahasiswa Universitas Riau memberikan PR kepada Jokowi-Ma’ruf untuk kepengurusan lima tahun kedepan :
1. Menuntut Presiden RI, Bapak Joko Widodo untuk menerbitkan Perppu KPK.
2. Menuntut Presiden RI, Bapak Joko Widodo untuk menyelesaikan permasalahan kebakaran hutan dan lahan dari hulu hingga hilir serta optimalisasi Lahan.
3. Menuntut Presiden RI, Bapak Joko Widodo untuk tidak melarang menyampaikan aspirasi yang dilakukan oleh mahasiswa.
4. Menuntut Presiden RI, Bapak Joko Widodo agar memastikan blok Rokan akan dikelola dan dikuasai 100 persen oleh Indonesia.
5. Menuntut Presiden RI, Bapak Joko Widodo untuk menuntaskan Kasus HAM dan adili penjahat HAM.
.
Asri Auzar selaku wakil ketua DPRD Provinsi Riau juga menyampaikan bahwa tuntutan yang telah kalian berikan akan kami suarakan ke Jokowi. Kalau perlu video hari ini, atas nama Mahasiswa Riau akan saya sampaikan ke DPR RI. “Hari Rabu kami sampaikan tuntutan ini. Kalau tidak, kalian bisa kembali dan tuntut saya ke sini,” ucap Asri. Massa aksi juga meminta untuk tidak disambut kawat berduri karena kami datang dengan damai. (MS)
.
.
.
.
#BEMFMIPAUNRI
#TintaPergerakan
#SaintisMudaBerkarya
#RilisKawaldariAwal
.
Gubernur Mahasiswa : Fitrah Agra Nugraha
Wakil Gubernur Mahasiswa : Deni Rizaldi
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
DINAS ADVOKASI DAN KESEJAHTERAAN MAHASISWA
BEM FMIPA UNRI 2019