
[TINTA PERGERAKAN | RISDIK INFO]
Salam Perjuangan !
Hidup Mahasiswa !
Hidup Rakyat Indonesia !
.
Hallo Saintis Muda ! Have a wonderful day !
.
Risdik Info come back nih ! Kali ini risdik info akan hadir menemani malam Minggu kita dengan postingan nobel terkini, serta jenis riset dan pendidikan yang berkaitan dengan ilmu sains yang berisi info yang akurat. Untuk malam hari ini akan mengulas mengenai Manfaat Rumput Laut sebagai Antibakteri dan Antioksidan. Yuk disimak penjelasannya😉

.
Rumput laut atau seaweed termasuk tumbuhan bertalus yang banyak dijumpai hampir di seluruh perairan Indonesia, terutama di pantai yang mempunyai rataan terumbu karang.
.
Di dalam perairan, rumput laut menempati posisi sebagai produsen primer yang menyokong kehidupan biota lain pada tingkat tropik yang lebih tinggi.
.
Rumput laut umumnya hidup di dasar laut dan substratnya dapat berupa pasir, pecahan karang (gravel), karang mati, serta benda-benda keras yang terendam di dasar laut. Potensi rumput laut di Indonesia mempunyai prospek yang cukup cerah, meskipun pada saat ini pemanfaatannya sangat terbatas hanya pada jenis-jenis yang telah umum dikenal, yaitu dari marga Gracilaria, Eucheuma, Hypnea, dan Gelidium.
.

Diantara pulau-pulau di Indonesia, Pulau Papua memiliki potensi rumput laut yang cukup menjanjikan untuk dimanfaatkan. Salah satu jenis rumput laut yang telah banyak dimanfaatkan adalah Caulerpa racemosa.
.
Caulerpa racemosa adalah salah satu jenis rumput laut hijau yang tumbuh secara alami di perairan Indonesia, bersifat edible atau dapat dikonsumsi oleh masyarakat sebagai sayuran segar atau lalapan (makanan kesehatan). Berdasarkan manfaat kesehatan inilah pengujian aktivitas antibakteri dan antioksidan klorofil Caulerpa racemosa.

.
Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak kasar pigmen klorofil C. racemosa menggunakan DPPH. Aktivitas antioksidan pada penelitian ini dihitung berdasarkan konsentrasi penghambatan radikal bebas 50% (IC50), dibandingkan dengan marker β-karoten yang merupakan antioksidan alami. Nilai IC50 ekstrak kasar pigmen klorofil C. racemosa sebesar 2350.3 ppm lebih tinggi dari marker β-karoten yang memiliki nilai IC50 sebesar 565.76 ppm.
📍Selanjutnya, pertumbuhan bakteri Escherichia coli dapat pula dihambat oleh pigmen klorofil C. racemosa pada konsentrasi larutan pigmen 100% dengan DDH sebesar 2,100 cm. Ekstrak kasar pigmen klorofil C. racemosa memiliki nilai IC50 sebesar 2350,3 ppm, dan dapat berfungsi sebagai senyawa penangkal radikal bebas (antioksidan).
.
Sumber : DIMARA,L DAN TIEN,N.B.Y . 2011. Uji Aktivitas Antibakteri dan Antioksidan Ekstrak Pigmen Klorofil Rumput Laut Caulerpa racemosa (Forsskal) J.Agardh. Jurnal Biologi Papua 3(2).
.
Semoga malam Minggu kita diisi dengan hal yang bermanfaat serta dapat menambah ilmu pengetahuan baru. Jangan lupa nantikan info selanjutnya 2 minggu lagi !!!
.
.
.
#BEMFMIPAUNRI
#TintaPergerakan
#SaintisMudaBerkarya
#RisdikInfo
.
Gubernur Mahasiswa : Fitrah Agra Nugraha
Wakil Gubernur Mahasiswa : Deni Rizaldi
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
DINAS RISET DAN PENDIDIKAN
BEM FMIPA UNRI 2019