[INOVASI SAINTIS | RISDIK INFO]
Salam Nafas Peradaban !
Hidup Mahasiswa !
Hidup Rakyat Indonesia !
.
.
Today is Monday, use your time wisely and don’t waste even for a minute
.
Hallo Saintis ! Have a wonderful day !
.
Risdik Info come back nih ! Kali ini akan mengulas mengenai bahaya begadang bagi kesehatan otak 😱. Apa saja? Yuk disimak penjelasannya😉
Begadang merupakan suatu kebiasaan yang sering dilakukan oleh kalangan remaja dan juga kalangan orang pekerja keras. Berbagai alasan pun sering digunakan untuk melakukan kebiasaan begadang seperti dikejar pekerjaan kantor yang menumpuk, berkumpul bersama dengan teman dekat atau menonton film favorit. Namun perlu kamu ketahui bahwa, melakukan kebiasaan begadang dapat mengganggu kesehatan tubuh seperti mengganggu kesehatan organ otak.
Berbagai aktivitas yang dapat menguras tenaga dan pikiran, tidur merupakan cara alami yang sangat bermanfaat dalam memulihkan tenaga dan menyegarkan otak pada saat terbangun di pagi hari. Selain itu, tidur yang cukup di malam hari merupakan kebiasaan yang sangat baik dalam menjaga kesehatan seluruh organ di dalam tubuh. Oleh karena itu, hilangkan kebiasaan begadang hingga larut malam dan istirahat yang cukup untuk memulihkan stamina dan kebugaran tubuh.
Nah, salah satu bahaya begadang bagi kesehatan otak yaitu beresiko besar terkena penyakit alzheimer serta kelainan syaraf lainnya. Menurut studi terbaru yang dilakukan oleh Maiken Nedergaard, M.D., D.M.Sc. dari Pusat Medis University of Rochester Medical Center, saat tertidur pulas pada malam hari, organ otak akan bekerja maksimal untuk membuang racun serta sisa-sisa aktivitas syaraf yang menumpuk di organ otak selama beraktivitas seharian.
Tumpukan racun serta sisa-sisa aktivitas syaraf inilah yang menjadi penyebab penyakit Alzheimer serta kelainan pada syaraf. Hal inilah yang menjadi alasan kuat, tidur pada malam hari lebih berperan penting daripada begadang tiap malamnya.
Saat seseorang tertidur pulas pada malam harinya, organ otak akan menciut hingga 60 persen. Hal ini akan membuat cairan pada tulang belakang otak dapat mengalir lancar. Cairan pada tulang belakang otak berperan dalam hal membuang sampah serta racun yang terakumulasi di otak ke dalam sistem peredaran darah serta hati seseorang untuk disaring. Semua proses di atas, akan berjalan maksimal, saat seseorang tertidur pulas serta nyenyak pada malam hari.
Sumber : Doktersehat.com
.
.
.
#BEMFMIPAUNRI #InovasiSaintis
#SaintisMudaBerkarya #RisdikInfo
.
Gubernur Mahasiswa : Syafrul Ardi
Wakil Gubernur Mahasiswa : Hafidz Wandrifo Indrikh
•••••••••••••••••••••••••••••••••
DINAS RISET DAN PENDIDIKAN
BEM FMIPA UNRI 2018
Berpadu, Bergerak, Berinovasi