
[TINTA PERGERAKAN | RILIS AKSI MAHASISWA: ALIANSI RIAU MENGGUGAT]
.
Tindakan Represif Aparat Menimbulkan Korban, Aliansi Riau Menggugat Kembali Tuntut DPRD Provinsi Riau
.
Pekanbaru (25/05/2019) – Indonesia berada dalam kondisi dimana kesengsaraan menyelimuti rakyatnya. Ini dibuktikan dengan beredarnya video aparat yang menggunakan senjata api dalam melakukan pembubaran massa. Aparat yang seharusnya memberikan keamanan dan perlindungan malah melakukan tindakan represif yang menimbulkan korban tak bersalah. Dilansir dari cnnindonesia.com korban Aksi 22 Mei bertambah menjadi 8 orang per Kamis (23/5) pukul 11.00 WIB. Sementara yang luka-luka bertambah menjadi 730 korban yang sedang dalam penanganan medis.
.
Dengan ini Aksi Aliansi Riau Menggugat : Cacat Demokrasi dan Lumpuh Aspirasi, yang dikomandoi oleh BEM Universitas Riau, UIN Suska Riau, Emak-Emak Militan, Pejuang Pencari Nafkah serta Masyarakat Riau yang sudah berjuang bersama menyuarakan suara rakyat mendatangi gedung DPRD Provinsi Riau pada Jum’at (24/05/2019) siang. Diawali dengan penjemputan masa aksi se-lingkungan Universitas Riau dan langsung menuju Gedung DPRD Provinsi Riau.

.
Juni Saputra selaku Mentri Sosial Politik BEM UNRI Periode 2019/2020 sekaligus Koordinator Lapangan untuk aksi kali ini menyebutkan secara berulang-ulang bahwa tujuan kita semua datang tidak secara anarkis melainkan aksi damai dengan harapan disambut dengan baik oleh aparat pemerintah. “Hari ini, kami mahasiswa Universitas Riau mendukung kedaulatan rakyat. Bapak polisi buka pintu ini jangan zolimi kami. Kami ingin bertemu wakil rakyat riau. Ingin menyampaikan tuntutan serta aspirasi dari kezoliman aksi di Jakarta,” ujar Juni.
.
Juni juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap aparat penegak hukum sebagai membela rakyat. Namun pada nyatanya senjata digunakan sebagai penembak rakyat.
Fitrah Agra Nugraha selaku Gubernur BEM FMIPA juga menyebutkan bahwa lagi-lagi kita melihat kondisi demokrasi yang makin hancur. Melihat bagaimana tindakan represif dari aparat justru menghasilkan polarisasi di tengah-tengah masyarakat. Aparat penegak hukum yang harusnya melindungi dan mengayomi masyarakat justru malah melakukan tindakan-tindakan yang merusak nilai-nilai demokrasi. “Hari ini mahasiswa hadir untuk menegakkan kedaulatan rakyat, tanpa berada di pihak atau kelompok manapun. Karna mahasiswa bergerak untuk kepentingan rakyat. Dan dalam aksi damai ini kita hanya akan menyampaikan aspirasi rakyat. Kita tidak ingin adanya perusuh yang hanya akan merusak persatuan Indonesia dan kita akan datang dengan damai dan aman,” ujar Fitrah.
.
Saat Azan berkumandang, pihak polisi mengizinkan masa aksi untuk melakukan sholat serta masuk kehalaman kantor DPRD dengan syarat tetap kondusif dan tertib.
.
Setelah konsolidasi terjadi dan selesainya masa aksi menunaikan waktu ashar, Syafrul Ardi selaku Presiden Mahasiswa BEM Universitas Riau serta beberapa Mahasiswa UIN SUSKA membacakan tuntutan serta pernyataan sikap mengenai Tragedi pasca pemilu yang menjatuhkan banyak korban.
.
Dengan ini pernyataan sikap BEM Universitas Riau, UIN SUSKA, GMKK serta Emak-Emak Militan atas Aksi Aliansi Riau Menggugat tentang “Indonesia Darurat”, yaitu:
1. Menolak segala bentuk tindak pemecah belah Rakyat Indonesia setelah berakhirnya pemilu serentak 17 April 2019.
2. Mengecam tindakan pembungkaman demokrasi yang dilakukan oleh pemerintah.
3. Mengecam dengan keras tindakan represif yang dilakukan Aparat.
4. Menuntut DPRD Riau untuk mendesak DPR RI membentuk tim Pansus untuk menyelidiki tindakan represif yang terindikasi dilakukan oleh penegak hukum dan provokator yang terjadi saat aksi damai 21 mei 2019.
5. Menuntut DPRD Riau untuk mendesak DPR RI membentuk tim Independen untuk menyelidiki kasus kematian petugas KPPS.
6. Menuntut Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk membuka kembali akses media sosial dan menindak tegas penyebaran berita Hoax.
7. Mendorong pemerintah untuk membangkitkan jiwa nasionalisme bangsa Indonesia.
Perwakilan DPRD Provinsi Riau mengapresiasi Mahasiswa karena melakukan aksi tanpa bentrok dengan aparat keamanan. Tuntutan dan pernyataan sikap diterima dan secepatnya dibahas. “Insyallah Senin akan kami bahas mengenai tuntutan dan pernyataan sikap yang telah diberikan,” ujar Perwakilan DPRD.
.
Aksi di DPRD Provinsi Riau diakhiri dengan pembacaan Sumpah Mahasiswa dan Mars Mahasiswa yang dipandu oleh Presiden Mahasiswa BEM Universitas Riau Syafrul Ardi dengan diikuti oleh seluruh masa aksi yang hadir. (MS) .
.
.
#BEMFMIPAUNRI
#TintaPergerakan
#SaintisMudaBerkarya
#RilisAksiAliansiRiauMengugat
#IndonesiaDarurat
#TolakTindakanRepresif
#CacatDemokrasiLumpuhAspirasi
.
Gubernur Mahasiswa : Fitrah Agra Nugraha
Wakil Gubernur Mahasiswa : Deni Rizaldi
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
DINAS ADVOKASI DAN KESEJAHTERAAN MAHASISWA
BEM FMIPA UNRI 2019