
[FMIPA UNRI NEWS | RILIS AKSI MAHASISWA]
.
Gonjang Ganjing Pemilu 2019 #DipaksaGolput, Mahasiswa UNRI Datangi KPU Provinsi Riau
.
Pekanbaru (29/04/2019) – Telah dilaksanakannya pemilu secara serentak pada hari Rabu (17/04/2019) di seluruh daerah Indonesia. Tujuan Pemilu Indonesia 2019 merupakan prosedur demokrasi untuk memilih pemimpin. Penting bagi warga Indonesia untuk memiliki sebuah proses untuk memilih orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu.
Tapi semua itu hanyalah khayalan belaka. Pemilu serentak ini telah memakan banyak korban dari pihak Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang terus bertambah. Pada hari Jum’at (26/04/2019) tercatat bahwa petugas KPPS yang meninggal dunia mencapai 230 orang, sedangkan petugas KPPS yang jatuh sakit sebanyak 1.671 orang. Adapun anggota Panwaslu yang meninggal 55 orang dan 480 lainnya sakit.
Masalah lainnya berupa pernyataan KPU yang mengatakan masyarakat dapat memilih di TPS lain dengan syarat mengurus Form A5. Namun, dalam pelaksanaannya pengguna A5 tidak dapat menggunakan hak suaranya karena kekurangan surat suara. Alasan yang mendasari habisnya surat suara di karenakan KPU dari awal memang tidak menyediakan surat suara khusus untuk pengguna A5.
Kurang tegasnya KPU Provinsi Riau dalam mendesak KPU RI dalam menyelesaikan masalah tersebut, pada Senin (29/04/2019) membuat Mahasiswa Universitas Riau beraksi ke jalan.
Bertolak ke titik aksi dengan di akomodir oleh BEM Universitas Riau, dikomandoi oleh Abdul Halim selaku Wakil Gubernur Mahasiswa BEM FISIP UNRI, sekitar pukul 14.00 WIB seluruh mahasiswa yang berkesempatan hadir datangi KPU Provinsi Riau di Jl. Gajah Mada guna menuntut KPU Provinsi Riau agar bertindak tegas dalam mendesak KPU RI agar dapat mengklarifikasi setiap persoalan yang terjadi selama pemilu berlangsung.
.
“Kami masyarakat Indonesia sangat antusias dan ingin mengeluarkan hak pilih kami sesuai hati nurani, maka apakah sudah sepantasnya KPU mengklaim keberhasilan pemilu tanpa adanya suara kami?” Ujar Randi selaku Presiden Mahasiswa.
Aksi mahasiswa diwarnai oleh orasi-orasi dari pimpinan setiap kelembagaan mahasiswa Riau. Selain itu, juga diwarnai dengan pembakaran kotak suara pemilu dan formulir A5 di depan Ketua KPU Riau. Ini sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa karena tuntutannya tidak terpenuhi dan dipaksa golput.
.
“Disini kami mahasiswa berdiri sebagai agent of change akan membuktikan bahwa pemilu bukan lagi momok bagi masyarakat tetapi sebagai matahari yang akan membawa masyarakat Indonesia lebih maju kedepannya. Jelas sudah pemilu tahun ini tidak efisien. Kasus ini saya sampaikan bukan hanya kepada Ketua KPU tetapi kesemua jajaran KPU. Kami menuntut bahwa kinerja KPU saat ini tidak becus,” ujar Syafrul Ardi selaku Presma UNRI terpilih tahun 2019/2020.

.
Fitrah Agra Nugraha selaku Gubernur Mahasiswa BEM FMIPA menyampaikan orasinya, “Bapak ibu KPU, kami berdiri disini menyampaikan aspirasi masyarakat juga. Karena kami juga rakyat. Kami juga tidak ingin kejadian ini terulang kembali. Kami terus bergerak dan menunggu jawaban. Hingga keadilan ditegakkan dan semua orang tau tidak akan terjadi lagi kekeliruaan,” ujar Agra.
.
Hingga pada akhirnya, Ilham Muhammad Yasir selaku Ketua KPU Riau memberikan klarifikasi, “Mengenenai A5 itu merupakan kebijakan dari KPU untuk mempermudah mahasiswa yang berada jauh dari daerah asalanya. Setelah dekat pemilu ternyata form A5 tidak kunjung disetujui untuk dicetak surat suara nya. Maka dari itu surat suara tidak di cetak,” ujar Ketua KPU Riau.
.
“Maka tunggulah Pemilu kembali pada tahun 2024 dengan penggunaan e-KTP. Akan tetapi, dengan ini Aspirasi Mahasiswa Universitas Riau kami terima dan akan dibawa ke KPU Pusat dan sampai di meja bapak Arif Budiman selaku Ketua KPU Pusat. Kami berharap agar dibaca dan dijadikan referensi agar tidak kembali terulang Pemilu yang bobrok seperti pada tahun ini.” Lanjut Ketua KPU Riau.
.
Betul Aspirasi Mahasiswa UNRI resmi diterima KPU Pekanbaru untuk disampaikan ke KPU RI, akan tetapi keputusan tersebut tetap saja membuat mahasiswa kecewa. Karena tidak ada keputusan resmi dari KPU Pekanbaru. Hal ini berarti yang sudah mengurus form A5 tetap tidak dapat memilih.
Walaupun aspirasi kita tersalurkan tetap saja kebutuhan kita tidak terpenuhi. Sungguh miris sekali karena realitanya aksi dilakukan agar bisa mengembalikan hak suara mahasiswa UNRI yang sekitar 810 mahasiswa golput karena form A5 yang tidak transparansi pelaksanaannya. (DM)
. .
#BEMFMIPAUNRI
#SaintisMudaBerkarya
#RilisAksiMahasiswa
.
Gubernur Mahasiswa : Fitrah Agra Nugraha
Wakil Gubernur Mahasiswa : Deni Rizaldi
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
DINAS ADVOKASI DAN KESEJAHTERAAN MAHASISWA
BEM FMIPA UNRI 2019